Daerah Kurdistan
daerah otonomi Kurdi di Irak utara / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kurdistan Irak, secara resmi disebut sebagai Region Kurdistan (Kurdi Soran: ههرێمی کوردستان, translit. Herêmî Kurdistan, Arab: إقليم كردستان, translit. Iqlīm Kurdistān) oleh konstitusi Irak,[3][4] terletak di bagian utara Irak dan merupakan satu-satunya daerah otonom di negara ini.[5] Wilayah ini juga sering disebut dengan Kurdistan Selatan (Kurdi Soran: باشووری کوردستان; bahasa Kurmanji: Başûrê Kurdistanê), dan orang Kurdi pada umumnya meyakini bahwa daerah ini merupakan salah satu dari empat bagian Kurdistan Raya, bersama dengan bagian tenggara Turki (Kurdistan Utara), bagian utara Suriah (Rojava atau Kurdistan Barat), dan bagian barat laut Iran (Kurdistan Timur).[6]
Region Kurdistan
| |
---|---|
1
Wilayah resmi Region Kurdistan Irak
Wilayah yang dikontrol oleh Kurdistan Irak
Wilayah yang diklaim oleh Kurdistan Irak
Sisa Irak | |
Status | Daerah otonom |
Ibu kota (dan kota terbesar) | Arbil (Hewlêr) |
Bahasa resmi | Bahasa Kurdi, Arab |
Kelompok etnik | Kurdi |
Agama | Islam (kebanyakan Sunni), Kristen, Yazdanisme[1] |
Pemerintahan | Demokrasi parlementer |
• Presiden | Massoud Barzani |
• Perdana Menteri | Nechervan Idris Barzani |
Legislatif | Parlemen |
Pembentukan sebagai Wilayah otonomi | |
• Persetujuan ditandatangani | 30 Januari 2005 |
Populasi | |
- Perkiraan 2015 | 5.5 juta(2015)[2] (-) |
Mata uang | Dinar Irak ( IQD ) |
Zona waktu | (UTC+3) |
UTC+4 (Tidak diketahui) | |
Kode telepon | 964 |
Wilayah ini secara resmi diperintah oleh Pemerintah Regional Kurdistan (KRG), dan beribu kota di Arbil. Kurdistan menganut sistem demokrasi parlementer, dan parlemen regional mereka terdiri dari 111 kursi.[7] Masoud Barzani, yang terpilih sebagai presiden pada tahun 2005, terpilih kembali pada tahun 2009. Pada bulan Agustus 2013, parlemen memperpanjang masa kepresidenannya selama dua tahun. Masa kepresidenannya berakhir pada 19 Agustus 2015 setelah para partai politik gagal untuk mencapai persetujuan dalam rangka memperpanjang masa kepresidenannya. Konstitusi Irak yang baru, mendefinisikan Wilayah Kurdistan sebagai entitas federal di dalam Irak, dan membuat bahasa Kurdi dan bahasa Arab sebagai bahasa resmi bersama Irak. Empat kegubernuran, yang terdiri dari Duhok, Hawler, Silemani, dan Halabja memiliki luas 41,710 kilometer persegi (16,104 sq mi) dan populasi yang mencapai 5.5 juta (perkiraan 2015). Pada tahun 2014, selama krisis Irak 2014, pasukan Kurdistan Irak juga mengambil alih beberapa wilayah Irak Utara yang dipertentangkan.