Pengguna:Fuyufahri/Separatisme di Tiongkok
From Wikipedia, the free encyclopedia
Separatisme di Tiongkok mengacu pada beberapa gerakan pemisahan diri di Tiongkok Raya, yang mencakup wilayah-wilayah sebagai berikut:
- Tiongkok (Republik Rakyat Tiongkok) — Tiongkok merupakan negara dengan wilayah geografis dan memiliki jumlah populasi penduduk sangat besar yang terletak di Asia Timur. Wilayah Tiongkok terbagi menjadi 22 provinsi, 5 daerah otonom, 4 munisipalitas, 2 daerah administratif khusus, dan 1 provinsi yang diklaim (Taiwan).
- Hong Kong (Daerah Administratif Khusus Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok) — Hong Kong adalah sebuah kota semi-independen di kawasan Tiongkok Selatan yang berada di bawah kedaulatan negara Tiongkok.
- Makau (Daerah Administratif Khusus Makau, Republik Rakyat Tiongkok) — Makau adalah sebuah kota semi-independen di kawasan Tiongkok Selatan yang berada di bawah kedaulatan negara Tiongkok.
- Taiwan (Republik Tiongkok) — Taiwan adalah sebuah negara pulau dengan pengakuan diplomatik terbatas yang terletak di tenggara Tiongkok. Status politik Taiwan sangatlah ambigu dan kontroversial. Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai salah satu provinsinya, walaupun Taiwan tidak diperintah oleh pemerintah Tiongkok baik sejak 1895 ataupun 1949, berdasarkan berbagai teori sejarah yang beragam, dan rezim komunis Tiongkok tidak pernah memegang kontrol atas Taiwan sejak pertama kali berkuasa pada tahun 1949. Kedua belah pihak sampai saat ini saling mengklaim wilayah negara masing-masing dan konsensus 1992 yang disetujui oleh keduanya melahirkan Kebijakan Satu Tiongkok. Di masa sekarang, Taiwan secara de facto merupakan sebuah negara berdaulat dengan kepemimpinan negaranya yang dipilih secara demokratis, serta kemampuan militer, hubungan luar negeri, dan kemampuan ekonomi mandiri.
Gerakan separatis yang paling menonjol di Tiongkok adalah gerakan kemerdekaan Taiwan. Gerakan ini didukung oleh fakta bahwa Republik Tiongkok secara de facto memerintah wilayah yang dikenal sebagai Taiwan dan beberapa pulau kecil yang terletak di Tiongkok Daratan. Republik Tiongkok sampai dengan saat ini terlibat dalam perselisihan kedaulatan dengan Republik Rakyat Tiongkok mengenai pemerintah manakah yang merupakan pemerintah sah dari "seluruh Tiongkok", yang diklaim mencakup Tiongkok Daratan dan pulau Taiwan.
Gerakan separatis di Tiongkok paling menonjol berikutnya adalah gerakan kemerdekaan Tibet, yang secara historis mendapatkan perhatian luas di dunia Barat setelah penggabungan Tibet ke dalam wilayah Republik Rakyat Tiongkok. Tiongkok (RRT) saat ini memerintah wilayah bersejarah Tibet dan membaginya menjadi dua wilayah administratif, yaitu Provinsi Qinghai dan Daerah Otonomi Xizang (Tibet) .
Gerakan separatis di Tiongkok paling menonjol ketiga adalah gerakan kemerdekaan Turkistan Timur, yang baru-baru ini menjadi perhatian media asing menyusul tuduhan bahwa Tiongkok (RRC) telah mendirikan "kamp pendidikan ulang" di Daerah Otonomi Xinjiang. Kamp ini ditengarai menjadi tempat penahanan ratusan ribu atau bahkan hingga satu juta Muslim (terutama etnis Uighur) tanpa proses pengadilan.
Gerakan separatis di Tiongkok paling menonjol keempat adalah gerakan kemerdekaan Mongolia Selatan, yang tujuan utamanya adalah memperoleh kemerdekaan bagi Daerah Otonomi Mongolia Dalam sebagai Mongolia Selatan, yang tujuan selanjutnya adalah untuk menggabungkan Mongolia Selatan ke dalam negara berdaulat yang sekarang dikenal sebagai Mongolia. Dukungan akar rumput untuk gerakan ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan gerakan-gerakan separatis besar lainnya di Tiongkok.
Sebagai tambahan, wilayah Hong Kong dan Makau, yang keduanya dikelola sebagai Daerah Administratif Khusus Tiongkok (RRT), juga memiliki gerakan kemerdekaan mereka sendiri. Saat ini, kedua daerah tersebut sudah berstatus otonom, namun secara bertahap status tersebut dikurangi oleh pemerintah Beijing. Status otonomi Hong Kong dan Makau secara resmi akan berakhir masing-masing pada tahun 2047 dan 2049. Gerakan kemerdekaan yang ada di Hong Kong lebih kuat dan berpengaruh dari pada gerakan kemerdekaan yang ada di Makau.
Selain itu, ada berbagai gerakan separatis kecil lainnya di Tiongkok, seperti gerakan kemerdekaan Manchuria, gerakan kemerdekaan Shanghai, gerakan kemerdekaan Kantonia (Guangdong), dan sebagainya. Namun, gerakan-gerakan tersebut tidak signifikan dan seringkali diabaikan dibandingkan dengan gerakan-gerakan sebelumnya yang telah disebutkan di atas.