Renaisans
gerakan kebudayaan yang berlangsung dari abad ke-14 hingga ke-17 / From Wikipedia, the free encyclopedia
Abad Pembaharuan atau Renaisans[lower-alpha 1] adalah kurun waktu dari abad ke-14 sampai abad ke-17 Masehi dalam sejarah Eropa. Kurun waktu ini merupakan masa peralihan dari Abad Pertengahan Akhir ke Zaman Modern. Renaisans bermula seusai Krisis Abad Pertengahan Akhir, dan berkaitan dengan perubahan sosial besar-besaran. Menurut para pendukung "Abad Pembaharuan panjang", Abad Pembaharuan adalah kurun waktu dari abad ke-14 sampai abad ke-17 Masehi.[2] Pandangan tradisional lebih menyoroti aspek-aspek permulaan Zaman Modern dari Renaisans, sehingga berpendapat bahwa Renaisans adalah keterlepasan dari masa lampau, tetapi banyak sejarawan dewasa ini lebih menyoroti aspek-aspek Abad Pertengahannya, sehingga berpendapat bahwa Renaisans adalah kelanjutan dari Abad Pertengahan.[3][4]
Landasan intelektual dari Renaisans adalah paham humanismenya, yang digali dari konsep humanitas Romawi dan ajaran filsafat Yunani Klasik yang kembali diminati orang, misalnya ajaran filsafat Protagoras bahwa "manusia adalah tolok ukur dari segala sesuatu". Pemikiran baru ini mengejawantah di bidang seni rupa, arsitektur, politik, ilmu pengetahuan, dan kesusastraan. Contoh-contoh awalnya adalah perkembangan perspective dalam pembuatan lukisan cat minyak dan dihidupkannya kembali kepandaian membuat beton. Sekalipun penemuan huruf lepas logam mempercepat penyebarluasan ide-ide sejak akhir abad ke-15, perubahan-perubahan Renaisans tidaklah seragam di seluruh Eropa. Jejak-jejak pertama perubahan Renaisans tampak di Italia seawal-awalnya pada akhir abad ke-13, teristimewa dengan munculnya karya-karya tulis Dante dan karya-karya lukis Giotto.
Sebagai gerakan budaya, Renaisans mencakup pengembangan inovatif di bidang kesusastraan Latin maupun bahasa sehari-hari yang diawali dengan dihidupkannya kembali kegiatan belajar-mengajar yang berasaskan sumber-sumber pustaka klasik pada abad ke-14, pengembangan perspektif linier maupun teknik-teknik lain di bidang seni lukis dengan tujuan menghadirkan realitas yang lebih alami pada lukisan, serta reformasi pendidikan yang dilakukan berangsur-angsur tetapi menyebar luas ke mana-mana. Kontribusi Renaisans di bidang politik adalah pengembangan kebiasaan-kebiasaan dan konvensi diplomasi, sementara kontribusinya di bidang ilmu pengetahuan adalah tumbuhnya sikap mengandalkan observasi dan penalaran induktif. Meskipun pada masa Renaisans terjadi revolusi dalam berbagai usaha peningkatan intelektual serta ilmu sosial, dan kegiatan perbankan serta akuntansi modern mulai dikenal orang,[5] sepertinya Renaisans lebih dikenal karena pengembangan-pengembangan dan kontribusi-kontribusi artistik dari tokoh-tokoh serba bisa seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang mengilhami pencetusan istilah "manusia Renaisans".[6][7]
Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran Kristiani,[8][9] orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif dari kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan baik.[8] Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi seluruh peradaban manusia.[8][10]
Dalam dunia politik, budaya Renaissance berkontribusi dalam pengembangan konvensi diplomasi. Sedangkan dalam ranah ilmu pengetahuan, gerakan Renaissance membantu meningkatkan ketergantungan atau kebutuhan atas hasil pengamatan atau observasi.
Sejarawan sering berargumen bahwa transformasi intelektual ini adalah jembatan antara Abad Pertengahan dan sejarah modern. Meskipun Renaissance yang dipenuhi revolusi terjadi di banyak kegiatan intelektual, serta pergolakan sosial dan politik, Renaissance mungkin paling dikenal karena perkembangan artistik dan kontribusi dari polimatik seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang menginspirasi berbagai kalangan dengan istilah "manusia Renaissance".[11][12]
Ada konsensus bahwa Renaissance dimulai di Firenze, Italia, pada abad ke-14.[13] Berbagai teori telah diajukan untuk menjelaskan asal usul dan karakteristiknya, berfokus pada berbagai faktor termasuk kekhasan sosial dan kemasyarakatan dari Firenze pada beberapa waktu; struktur politik; perlindungan keluarga dominan, Wangsa Medici;[14][15] serta migrasi sarjana Yunani dan terjemahan teks ke bahasa Italia setelah Kejatuhan Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani.[16][17][18]
Kata Renaissance, yang terjemahan literal dari bahasa Prancis ke dalam bahasa Inggrisnya adalah "Rebirth" (atau dalam bahasa Indonesia "Kelahiran kembali"), pertama kali digunakan dan didefinisikan[19] oleh sejarawan Prancis Jules Michelet pada tahun 1855 dalam karyanya Histoire de France. Kata Renaissance juga telah diperluas untuk gerakan sejarah dan budaya lainnya seperti Carolingian Renaissance dan Renaissance dari abad ke-12.