Olga Konstantinovna dari Rusia
From Wikipedia, the free encyclopedia
Adipati Agung Olga Konstantinovna dari Rusia (3 September 1851 - 18 Juni 1926), yang kemudian dikenal sebagai Ratu Olga dari Yunani, merupakan istri Raja Georgios I dan secara singkat tahun 1920, sebagai pemangku takhta Yunani.
Olga Konstantinovna dari Rusia | |
---|---|
Permaisuri Hellenes | |
Periode | 27 Oktober 1867 ā 18 Maret 1913 |
Pemangku takhta Yunani | |
Periode | 17 November 1920 ā 19 Desember 1920 |
Informasi pribadi | |
Kelahiran | Adipati Agung Olga Constantinovna dari Rusia (1851-09-03)3 September 1851 Pavlovsk, Kekaisaran Rusia |
Kematian | 18 Juni 1926(1926-06-18) (umur 74) Roma, Italia atau Pau, Perancis |
Pemakaman | 17 November 1936 Pemakaman Kerajaan, Istana Tatoi, Yunani |
Wangsa | Holstein-Gottorp-Romanov |
Ayah | Adipati Agung Konstantin Nikolaevich dari Rusia |
Ibu | Aleksandra dari Saxe-Altenburg |
Pasangan | Georgios I |
Anak | Konstantinus I dari Yunani Pangeran Georgios Putri Alexandra Pangeran Nikolaos Putri Maria Putri Olga Pangeran Andrew Pangeran Christoforos |
Agama | Gereja Ortodoks |
Tanda tangan |
Ia merupakan seorang anggota Wangsa Romanov dan putri Adipati Agung Konstantin Nikolaevich dari Rusia dan istrinya, Aleksandra dari Saxe-Altenburg. Ia menghabiskan masa kecilnya di Sankt-Peterburg, Polandia dan Krimea, dan menikah dengan Raja Georgios I dari Yunani pada tahun 1867 di usianya yang keenam belas. Mulanya, ia merasa muak hidup di Kerajaan Yunani, tapi dengan cepat ia terlibat dalam pekerjaan sosial dan amal. Ia mendirikan beberapa rumah sakit dan sekolah, namun usahanya untuk mempromosikan terjemahan bahasa Yunani baru yang lebih mudah diakses memicu kerusuhan kaum konservatif religius.
Atas pembunuhan suaminya pada tahun 1913, Olga kembali ke Rusia. Ketika Perang Dunia I pecah, ia mendirikan sebuah rumah sakit militer di Istana Pavlovsk, yang merupakan milik saudaranya. Ia terjebak di istana setelah Revolusi Rusia tahun 1917, sampai kedutaan Denmark turun tangan, yang memungkinkannya melarikan diri ke Swiss. Olga tidak dapat lagi kembali ke Yunani karena putranya, Konstantinus I, telah digulingkan.
Pada bulan Oktober 1920, ia kembali ke Athena atas penyakit fatal cucunya, Raja Aleksander. Setelah kematiannya, ia diangkat menjadi pemangku takhta sampai restorasi Konstantinus I bulan berikutnya. Setelah kekalahan bangsa Yunani di dalam Perang Yunani-Turki (1919-1922) keluarga kerajaan Yunani kembali diasingkan dan Olga menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di Inggris, Prancis dan Italia.