Peluru penembus zirah
jemis amunisi yang dirancang untuk menembus perisai baja / From Wikipedia, the free encyclopedia
Peluru penembus zirah (bahasa Inggris: armor-piercing bullet) digunakan untuk menembus target yang dilindungi oleh lapisan keras seperti baju tahan peluru, pelindung kendaraan, beton, tank, dll, tergantung dari kaliber senjata api. Peluru jenis ini terdiri dari baja keras, tungsten karbida, atau uranium yang dibungkus bahan yang lebih lunak seperti tembaga atau aluminium. Kaliber senjatanya bervariasi mulai dari pistol sampai tank.
Sejak 1860-an hingga 1950-an, aplikasi utama proyektil penembus zirah adalah untuk mengalahkan zirah tebal yang digunakan oleh banyak kapal perang. Sejak 1920-an dan selanjutnya, senjata penembus zirah dibutuhkan untuk misi antitank. Peluru PP yang lebih kecil dari 20 mm biasanya dikenal sebagai "amunisi penembus zirah", dan ditujuan untuk melawan sasaran berzirah tipis seperti zirah tubuh, kaca anti peluru dan kendaraan berzirah ringan. Peluru PP klasik saat ini jarang digunakan dalam pertempuran laut, karena kapal perang modern hanya memiliki sedikit atau tanpa perlindungan zirah. Teknologi baru juga telah menggantikan peluru PP klasik dalam peran antitank.
Sebuah peluru penembus zirah harus menahan gelombang kejut saat menumbuk pelat zirah. Peluru yang dirancang untuk tujuan ini memiliki badan yang diperkuat dengan pucuk yang diperkeras dan tajam. Satu tambahan yang sering ditemui kemudian ialah penggunaan tudung atau cincin logam yang lebuh lunak yang dikenal sebagai tudung penembus, yang mengurangi gelombang kejut dari tumbukan untuk mencegah pecahnya peluru yang kaku sekaligus membantu kontak antara zirah sasaran dengan pucuk penembus untuk mencegah peluru memantul. Idealnya, tudung ini memiliki bentuk tumpul, sehingga perlu menggunakan tudung aerodinamis tipis untuk meningkatkan performa balistik. Peluru PP mungkin mengandung sedikit atau tanpa peledak. Beberapa peluru PP kaliber kecil memiliki pengisi inert atau pembakar sebagai pengganti peledak.