Angela Merkel
Kanselir Jerman ke-8 / From Wikipedia, the free encyclopedia
Angela Dorothea Merkel (pelafalan [aŋˈɡeːla doʁoˈteːa ˈmɛʁkl̩] ⓘ;[lower-alpha 1] née Kasner; lahir 17 Juli 1954) adalah politikus dan mantan ilmuwan peneliti Jerman yang menjabat sebagai Kanselir Jerman periode 2005 hingga 2021 dan Ketua Persatuan Demokrat Kristen (CDU) periode 2000 hingga 2018. Merkel adalah perempuan pertama yang memegang kedua jabatan tersebut.[7]
Angela Merkel | |
---|---|
Kanselir Jerman | |
Masa jabatan 22 November 2005 – 8 Desember 2021 | |
Presiden | Horst Köhler Christian Wulff Joachim Gauck Frank-Walter Steinmeier |
Wakil | Franz Müntefering Frank-Walter Steinmeier Guido Westerwelle Philipp Rösler Sigmar Gabriel Olaf Scholz |
Ketua Persatuan Demokrat Kristen | |
Masa jabatan 10 April 2000 – 7 Desember 2018 | |
Pendahulu Wolfgang Schäuble | |
Menteri Lingkungan | |
Masa jabatan 17 November 1994 – 26 Oktober 1998 | |
Kanselir | Helmut Kohl |
Pendahulu Klaus Töpfer Pengganti Jürgen Trittin | |
Menteri Perempuan dan Pemuda | |
Masa jabatan 18 Januari 1991 – 17 November 1994 | |
Kanselir | Helmut Kohl |
Pendahulu Ursula Lehr Pengganti Claudia Nolte | |
Anggota Bundestag untuk Mecklenburg-Vorpommern | |
Masa jabatan 20 Desember 1990 – 26 Oktober 2021 | |
Pengganti Petahana | |
Daerah pemilihan |
|
Informasi pribadi | |
Lahir | Angela Dorothea Kasner 17 Juli 1954 (umur 69) Hamburg, Jerman Barat (sekarang Jerman) |
Partai politik | Kebangkitan Demokrat (1989–1990) Persatuan Demokrat Kristen (1990–sekarang) |
Suami/istri | Ulrich Merkel (1977–1982) Joachim Sauer (1998–sekarang) |
Alma mater | Universitas Leipzig |
Tanda tangan | |
Sunting kotak info • L • B | |
Setelah mendapat gelar doktoralnya di bidang kimia fisik, Merkel terjun ke dunia politik pasca-Revolusi 1989. Ia sempat menjabat sebagai wakil juru bicara untuk kabinet Jerman Timur yang terpilih secara demokratis untuk pertama kalinya tahun 1990. Setelah penyatuan kembali Jerman tahun 1990, ia terpilih sebagai anggota Bundestag mewakili Stralsund-Nordvorpommern-Rügen di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern. Ia kemudian diangkat sebagai Menteri Perempuan dan Pemuda pada tahun 1991 di bawah pemerintahan Kanselir Helmut Kohl, lalu Menteri Lingkungan tahun 1994. Setelah Kohl dikalahkan tahun 1998, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal CDU. Tahun 2000, Merkel diangkat menjadi ketua partai CDU perempuan pertama setelah Wolfgang Schäuble dipaksa turun karena terlibat skandal sumbangan.
Setelah pemilu federal 2005, Merkel terpilih sebagai Kanselir Jerman perempuan pertama sekaligus pemimpin koalisi besar yang mencakup CDU; partai saudaranya di Bayern, Persatuan Sosial Bayern (CSU); dan Partai Demokrat Sosial Jerman (SPD). Dalam pemilu federal 2009, CDU memperoleh jumlah suara terbanyak, dan Merkel dapat membentuk pemerintahan koalisi berkat bantuan Partai Demokrat Bebas (FDP).[8] Pada pemilu federal 2013, Merkel memperoleh 41,5% suara dan membentuk koalisi besar kedua bersama SPD setelah FDP kehilangan seluruh kursinya di Bundestag.[9]
Pada tahun 2007, Merkel terpilih sebagai Presiden Dewan Eropa dan mengetuai forum G8. Ia memainkan peran utama dalam perundingan Perjanjian Lisbon dan Deklarasi Berlin. Salah satu prioritas utamanya adalah memperkuat hubungan ekonomi transatlantik lewat penandatanganan perjanjian Dewan Ekonomi Transatlantik tanggal 30 April 2007. Merkel juga berperan dalam penanganan krisis keuangan di tingkat Eropa dan internasional. Dalam krisis tersebut, ia mendapat julukan "sang pengambil keputusan".[10] Di dalam negeri, Merkel mengurus reformasi layanan kesehatan dan berbagai persoalan seputar pengembangan energi masa depan.
Merkel dianggap sebagai pemimpin de facto Uni Eropa. Ia juga terpilih sebagai tokoh paling berkuasa kedua di dunia menurut majalah Forbes tahun 2012 dan 2015, peringkat tertinggi yang pernah dicapai seorang perempuan.[11][12][13][14][15][16] Bulan Desember 2015, majalah Time memilih Merkel sebagai Person of the Year dengan julukan "Kanselir Dunia Bebas."[17] Tanggal 26 Maret 2014, Merkel secara resmi menjadi kepala pemerintahan petahana dengan masa jabatan terlama di Uni Eropa. Ia merupakan pemimpin senior G7. Bulan Mei 2015, ia terpilih sebagai wanita paling berkuasa di dunia untuk kesembilan kalinya oleh majalah Forbes.[18]