G.K. Chesterton
From Wikipedia, the free encyclopedia
Gilbert Keith Chesterton, KC*SG (29 Mei 1874 – 14 Juni 1936 ), lebih dikenal sebagai G. K. Chesterton, adalah seorang penulis Inggris,[2] penyair, filsuf, dramawan, jurnalis, orator, teolog awam, penulis biografi, serta kritikus literer dan seni. Chesterton sering disebut sebagai "pangeran paradoks".[3] Majalah Time mengomentari gaya tulisannya: "Kapan saja memungkinkan Chesterton memberikan pokok-pokok pemikirannya dengan ungkapan populer, pepatah, alegori—pertama-tama dengan benar-benar membalikkannya secara hati-hati."[4]
G. K. Chesterton | |
---|---|
Lahir | Gilbert Keith Chesterton (1874-05-29)29 Mei 1874 Kensington, London, Inggris |
Meninggal | 14 Juni 1936(1936-06-14) (umur 62) Beaconsfield, Buckinghamshire, Inggris |
Makam | Pemakaman Katolik Roma, Beaconsfield |
Pekerjaan | Jurnalis, novelis, esais |
Bahasa | Inggris |
Kewarganegaraan | Inggris |
Pendidikan | St Paul's School (London) |
Almamater | Slade School of Art |
Periode | 1900–1936 |
Genre | Esai, Fantasi, apologetika Kristen, apologetika Katolik, Misteri, Puisi |
Aliran sastra | Kebangunan literer Katolik[1] |
Karya terkenal | The Napoleon of Notting Hill (1904), Charles Dickens: A Critical Study (1906), The Man Who Was Thursday (1908), Orthodoxy (1908), cerita-cerita Father Brown (1910–1935), The Everlasting Man (1925) |
Pasangan | Frances Blogg |
Kerabat | Cecil Chesterton (saudara) |
Tanda tangan |
Chesterton utamanya dikenal karena karya fiksinya tentang seorang detektif-pastor, Father Brown,[5] dan karya-karya apologetikanya yang meyakinkan. Beberapa di antara mereka yang tidak sependapat dengan dia mengakui adanya daya tarik besar dari karya-karya apologetik seperti Orthodoxy dan The Everlasting Man.[4][6] Chesterton sering menyebut dirinya sebagai seorang Kristen "ortodoks", kemudian mengidentifikasi posisinya ini dengan semakin mendekati Katolisisme, dan pada akhirnya beralih dari Gereja Tinggi Anglikanisme ke Gereja Katolik. George Bernard Shaw, "musuh yang bersahabat" dari Chesterton menurut Time, mengatakan tentangnya, "Dia adalah seorang pria genius kolosal [sic]."[4] Para penulis biografi mengidentifikasi Chesterton sebagai salah seorang penerus dari penulis-penulis era Victoria seperti Matthew Arnold, Thomas Carlyle, Kardinal John Henry Newman, dan John Ruskin.[7]