Hubungan Ukraina dengan Uni Eropa
From Wikipedia, the free encyclopedia
Hubungan antara Ukraina dan Uni Eropa terbentuk melalui European Neighbourhood Policy (ENP), sebuah instrumen kebijakan luar negeri dari Uni Eropa yang dirancang untuk negara tetangganya.
Uni Eropa berusaha untuk mendekatkan diri dengan Ukraina, lebih dari sekadar kooperasi, tetapi untuk mengintegrasikan perekonomian secara bertahap dan memperdalam kooperasi politis.[1] Ukraina merupakan rekan prioritas dalam ENP.[1]
Pada tahun 2012, Uni Eropa menggagas kesepakatan mengenai asosiasi perdagangan bebas dan politik dengan Ukraina; namun, para pemimpin Uni Eropa menyatakan bahwa perjanjian tersebut tidak dapat disahkan bila Ukraina masih berada dalam keadaan yang tidak demokratis dan tunduk pada hukum, termasuk vonis terhadap Yulia Tymoshenko dan Yuriy Lutsenko pada tahun 2011 dan 2012.[2][3][4][nb 1] Tenggat waktu yang diberikan agar Ukraina dapat melakukan perubahan yang diperlukan terhadap sistem peradilan dan pemilihan umum untuk dapat secara formal menandatangani perjanjian dengan Uni Eropa di Vilnius adalah pada 29 November 2013.[5] Tetapi, walaupun Presiden Ukraina sebelumnya Viktor Yanukovych telah mendesak parlemen Ukraina mengesahkan hukum agar Ukraina dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Uni Eropa,[6][7][nb 2] pemerintah Ukraina secara tiba-tiba menangguhkan persiapan untuk penandatanganan perjanjian asosiasi pada 21 November 2013.[8][9] Yanukovych masih menghadiri pertemuan Uni Eropa di Vilnius pada 28-29 November 2013 yang awalnya direncanakan sebagai penandatanganan perjanjian asosiasi, tetapi hal tersebut tidak dilakukan.[6][10] Keputusan penangguhan persiapan penandatanganan perjanjian asosiasi tersebut menyebabkan demonstrasi Euromaidan.[11] Kejadian tersebut menyebabkan pemakzulan Yanukovych dan pemerintahannya oleh parlemen setelah revolusi di Februari 2014.[8][12] Sejak saat itu, Ukraina telah mengupayakan integrasi ke Uni Eropa, sementara wilayah di Ukraina Timur terjadi demonstrasi yang menentang gerakan Euromaidan.
Bagian politik dari perjanjian asosiasi tersebut ditandatangani pada 21 Maret 2014 oleh Perdana Menteri yang baru, Arseniy Yatsenyuk.[1] Sementara itu, Uni Eropa mencoba untuk menstabilkan Ukraina dengan membekukan aset koruptor dan memberikan bantuan keuangan untuk Ukraina.[1][8][13] Bagian ekonomi dari Perjanjian Asosiasi Ukraina-Uni Eropa ditandatangani pada 27 Juni 2014 oleh Presiden yang baru, Petro Poroshenko,[14] yang menyebut hal ini sebagai "langkah pertama yang menentukan" untuk menuju keanggotaan Ukraina di Uni Eropa.[15] Poroshenko juga menetapkan tahun 2020 sebagai tenggat waktu pengajuan keanggotaan Uni Eropa.[16] Pada tanggal 1 Januari 2016, Ukraina bergabung dengan Zona Perdagangan Bebas Mendalam dan Komprehensif dengan Uni Eropa.
Pada 23 Juni 2022, Parlemen Eropa mengadopsi resolusi yang menyerukan pemberian segera status kandidat untuk keanggotaan di Uni Eropa ke Ukraina.[17][18] Pada 23 Juni 2022, Dewan Eropa memberikan Ukraina status calon aksesi ke Uni Eropa.[19]