Manuel Merino
From Wikipedia, the free encyclopedia
Manuel Arturo Merino de Lama (lahir 20 Agustus 1961 )[2] adalah seorang politikus Peru yang menjadi Presiden Peru antara 10 November 2020 hingga 15 November 2020.[3][4][5] Sebelum menjadi presiden, ia menjabat sebagai Anggota Kongres (AP) yang mewakili konstituensi Tumbes untuk masa jabatan 2020-2021.[6] Dia sebelumnya bertugas di Kongres pada periode 2001–2006 dan periode 2011–2016. Ia juga menjabat sebagai Presiden Kongres dari 16 Maret hingga 15 November 2020.
Manuel Merino | |
---|---|
Presiden Peru | |
Masa jabatan 10 November 2020 – 15 November 2020 | |
Perdana Menteri | Ántero Flores Aráoz |
Presiden Kongres | |
Masa jabatan 16 Maret 2020 – 15 November 2020 | |
Wakil Presiden | Luis Valdez Farías Guillermo Aliaga María Teresa Cabrera |
Pendahulu Pedro Olaechea Pengganti Rocío Silva Santisteban (penjabat) | |
Wakil Presiden Pertama Kongres | |
Masa jabatan 25 Juli 2011 – 26 Juli 2012 | |
Presiden | Daniel Abugattás |
Pendahulu Alejandro Aguinaga Pengganti Marco Falconí | |
Anggota Kongres | |
Mulai menjabat 16 Maret 2020 | |
Daerah pemilihan | Tumbes |
Masa jabatan 25 Juli 2011 – 26 Juli 2016 | |
Daerah pemilihan | Tumbes |
Masa jabatan 26 Juli 2001 – 26 Juli 2006 | |
Daerah pemilihan | Tumbes |
Informasi pribadi | |
Lahir | Manuel Arturo Merino de Lama 20 Agustus 1961 (umur 62) Tumbes, Peru |
Kebangsaan | Peru |
Partai politik | Aksi Populer |
Suami/istri | Mary Peña (m. 1985) |
Anak | 3 |
Alma mater | Universitas Nasional Tumbes |
Pekerjaan |
|
Sunting kotak info • L • B | |
Pada 9 November 2020, Kongres Peru memakzulkan dan mencopot Presiden Martín Vizcarra dari jabatannya atas dasar kontroversial "ketidakmampuan moral", istilah samar yang berasal dari abad ke-19.[7] Langkah tersebut dipandang sebagai kudeta oleh sebagian besar rakyat Peru,[8] analis politik[7] dan media-media di negara itu,[9][10][11][12][13] serta mengakibatkan dimulainya unjuk rasa Peru 2020. Keesokan harinya, sebagai Presiden Kongres Peru, Merino menjadi presiden baru Peru mengikuti garis suksesi yang ditetapkan dalam konstitusi negara.[14] Setelah menjabat, Merino membentuk pemerintahan sayap kanan dengan dukungan laksamana Angkatan Laut Peru.[15][16][17] Lima hari setelah menjabat, ia mengundurkan diri dari kursi kepresidenan.[18]