Pemberontakan Khmelnytsky
From Wikipedia, the free encyclopedia
Pemberontakan Khmelnytsky (bahasa Polandia: Powstanie Chmielnickiego; Ukraina: повстання Богдана Хмельницького; bahasa Rusia: восстание Богдана Хмельницкого; juga dikenal dengan nama Perang Cossack-Polandia[1] atau pemberontakan Chmielnicki) adalah pemberontakan Cossack yang meletus di Persemakmuran Polandia-Lituania pada tahun 1648–1657, yang mengakibatkan pendirian Hetmanat Cossack di wilayah Ukraina. Di bawah kepemimpinan Hetman Bohdan Khmelnytsky, Cossack Zaporozhian yang bersekutu dengan Tatar Krimea dan petani lokal. Selama pemberontakan ini, pasukan Cossack membunuh banyak penduduk sipil, terutama pastor Katolik dan orang-orang Yahudi.[2]
Pemberontakan Khmelnytsky | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Air bah | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Cossack Zaporozhia Tatar Krimea (1649–1654, 1656–1657) |
Persemakmuran Polandia-Lituania Tatar Krimea (1654–1656) | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Bohdan Khmelnytsky Ivan Bohun Maxym Kryvonis İslâm III Giray Toğay bey † |
Jan II Kazimierz Mikołaj Potocki Jeremi Wiśniowiecki Stefan Czarniecki Marcin Kalinowski † Stanisław Lanckoroński |
Pemberontakan ini mengakhiri dominasi kelompok bangsawan Katolik Polandia Szlachta terhadap populasi Ortodoks di Ukraina. Pada saat yang sama, wilayah Ukraina timur jatuh ke tangan Ketsaran Rusia, karena Cossack bersumpah setia kepada Tsar dan sebagai gantinya tetap mempertahankan otonominya (seperti yang diatur oleh Perjanjian Pereyaslav tahun 1654). Namun, peristiwa ini juga memicu periode kekacauan di Hetmanat yang disebut "Kehancuran" (bahasa Ukraina: Ruina). Di sisi lain, keberhasilan pemberontakan ini dan serangan dari Rusia dan Swedia mengakhiri Zaman Keemasan Polandia dan mengakibatkan kehancuran besar-besaran. Periode ini dikenal dengan nama "Air Bah" (bahasa Polandia: Potop) dalam sejarah Polandia. Sementara itu, dalam sejarah Yahudi, pemberontakan ini dikenang akibat terjadinya kejahatan perang terhadap orang Yahudi yang dianggap sebagai penindas ekonomi oleh para petani.[3][2]