Pertempuran Kosovo
artikel daftar Wikimedia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Pertempuran Kosovo (bahasa Serbia: Косовска битка/Kosovska bitka, Turki: Kosova Meydan Muharebesi) berlangsung pada tanggal 15 Juni 1389[A] antara pasukan yang dipimpin oleh Pangeran Serbia Lazar Hrebeljanović, dan pasukan penyerang dari Kesultanan Utsmaniyah di bawah pimpinan Sultan Murad Hüdavendigâr. Pasukan di bawah pimpinan Pangeran Lazar terdiri dari para prajuritnya sendiri, suatu kontingen yang dipimpin oleh Vuk Branković, seorang bangsawan Serbia, dan suatu kontingen pimpinan Vlatko Vuković yang dikirim dari Kerajaan Bosnia oleh Raja Tvrtko I.[7] Pangeran Lazar adalah penguasa Serbia Moravia, dan merupakan yang terkuat di antara para penguasa daerah Serbia pada waktu itu, sedangkan Vuk Branković memerintah Distrik Brankovića yang terletak di salah satu wilayah Kosovo dan daerah lainnya, mengakui Lazar sebagai maharajanya. Pertempuran ini berlangsung di lapangan Kosovo,[lower-alpha 1] sekitar 5 kilometer di sebelah barat laut kota Prishtina modern.
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (January 2012) |
Pertempuran Kosovo | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari the Perang Utsmaniyah di Eropa dan Peperangan Serbia-Utsmaniyah | |||||||
Miniatur Rusia dari abad ke-16 tentang pertempuran ini | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Kesultanan Utsmaniyah |
Serbia Moravia Serbia Brankovića Kerajaan Bosnia | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Sultan Murad I (Syahid) Bayezid I Yakub Çelebi | Pangeran Lazar † | ||||||
Kekuatan | |||||||
~ 27.000–40.000[B] | ~ 12.000–30.000[B] | ||||||
Korban | |||||||
Sultan Murad I dan sebagian besar tentaranya[1][2] | Pangeran Lazar dan sebagian besar tentaranya[1][2] |
Catatan-catatan sejarah yang dapat diandalkan termasuk langka. Sebagian besar pasukan dari kedua belah pihak musnah dalam pertempuran ini; baik Lazar maupun Murad juga kehilangan nyawa dalam pertempuran. Meskipun pihak Utsmaniyah berhasil memusnahkan pasukan Serbia, mereka juga menderita banyak korban sehingga menunda perkembangan mereka. Pihak Serbia meninggalkan terlalu sedikit orang untuk dapat mempertahankan tanah mereka secara efektif, sementara pihak Turki memiliki lebih banyak tentara di timur. Konsekuensinya, satu demi satu, kepangeranan Serbia yang belum menjadi vasal Utsmaniyah menjadi turut bergabung pada tahun-tahun berikutnya.