Eduard Taaffe
From Wikipedia, the free encyclopedia
Eduard Taaffe (lahir di Wina pada tanggal 24 Februari 1833 - meninggal dunia di Ellischau, kini di Nalžovy, Republik Ceko, pada tanggal 29 November 1895) adalah seorang negarawan Austria yang pernah menjabat sebagai Menteri-Presiden Cisleithania dari tahun 1868-1870 dan 1879-1893. Ia juga pernah menjadi Menteri Dalam Negeri Cisleithania pada tahun 1867 dan 1870-71, Menteri Pertahanan dan Keamanan Umum pada tahun 1867-1870, serta gubernur Salzburg, Austria Hulu, dan Tirol.[1]
Hochgeboren Eduard Franz Joseph Graf von Taaffe, Viscount Taaffe | |
---|---|
Menteri-Presiden Cisleithania ke-2 | |
Masa jabatan 24 September 1868 – 15 Januari 1870 | |
Penguasa monarki | Franz Joseph I |
Pendahulu Karl Fürst von Auersperg Pengganti Ignaz Freiherr von Plener | |
Menteri-Presiden Cisleithania ke-10 | |
Masa jabatan 12 Agustus 1879 – 11 November 1893 | |
Penguasa monarki | Franz Joseph I |
Pendahulu Karl Ritter von Stremayr Pengganti Alfred Fürst zu Windisch-Grätz | |
Menteri Dalam Negeri Cisleithania | |
Masa jabatan 14 April 1870 – 6 Februari 1871 | |
Penguasa monarki | Franz Joseph I |
Perdana Menteri | Alfred Józef Graf Potocki |
Pendahulu Carl Giskra Pengganti Karl Sigmund Graf von Hohenwart | |
Menteri Dalam Negeri Kekaisaran Austria | |
Masa jabatan 7 Maret 1867 – 30 Desember 1867 | |
Penguasa monarki | Franz Joseph I |
Perdana Menteri | Friedrich Ferdinand Graf von Beust |
Pendahulu Friedrich Ferdinand Graf von Beust Pengganti Carl Giskra | |
Informasi pribadi | |
Lahir | (1833-02-24)24 Februari 1833 Wina, Kekaisaran Austria |
Meninggal | 29 November 1895(1895-11-29) (umur 62) Ellischau (Nalžovy), Bohemia, Austria-Hungaria |
Sunting kotak info • L • B | |
Ia didukung oleh kaum konservatif Austria, Ceko, dan Polandia. Pada masa jabatannya, ia berupaya menengahi kelompok-kelompok etnis di Austria-Hungaria. Pada tahun 1882, ia menurunkan syarat kepemilikan untuk ikut serta dalam pemilu dari 10 menjadi 5 guilders. Ia juga mengeluarkan undang-undang sosial yang berkaitan dengan jam kerja, libur pada hari Minggu, serta asuransi kesehatan dan kecelakaan. Namun, ia menghadapi perlawanan dari partai nasionalis yang radikal, sehingga ia tidak berhasil menegakkan konsep hak suara universal.[1]