Leukemia mieloid akut
From Wikipedia, the free encyclopedia
Leukemia mieloid akut (acute myeloid leukemia, AML) atau leukemia mielositik akut atau leukemia mielogenous akut atau leukemia granulositik akut atau leukemia nonlimfositik akut (LNLA) adalah suatu jenis keganasan pada darah yang ditandai dengan diferensiasi (perkembangan) dan proliferasi (pertumbuhan dan pertambahan sel yang sangat cepat) abnormal sel punca hematopoietik yang menyebabkan penekanan dan mengganti komponen sumsum tulang belakang.[2][3][4][5][6]
Leukemia Mieloid Akut | |
---|---|
Aspirasi sumsum tulang menunjukkan gambaran leukemia mieloid akut, badan Auer ditunjukkan oleh tanda panah | |
Informasi umum | |
Nama lain | Leukemia mielogenus akut, leukemia nonlimfositik akut (LNLA), leukemia mieloblastik akut, leukemia granulositik akut[1] |
Spesialisasi | Hematologi, onkologi |
Faktor risiko | Merokok, riwayat kemoterapi atau terapi radiasi, sindrom mielodisplasia, benzena[1] |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Mudah lelah, napas pendek, mudah memar dan perdarahan, peningkatan risiko infeksi |
Awal muncul | Semua umur, paling banyak pada usia 65-75 tahun |
Diagnosis | Aspirasi sumsum tulang, pemeriksaan darah |
Perawatan | Kemoterapi, terapi radiasi, transplantasi sel stem |
Prognosis | Sintas lima tahun ~27% (Amerika) |
Gejala penyakit ini bervariasi tergantung pada jumlah sel abnormal dan tempat berkumpulnya sel tersebut. Keluhan yang paling sering timbul adalah mudah lelah napas pendek atau dispnea yang disebabkan oleh anemia, demam, memar dan perdarahan, penurunan berat badan, dan mudah menderita infeksi.[2][6][7][8][9]
Penyebab penyakit leukemia mieloid akut belum diketahui dengan pasti. Namun ada beberapa faktor risiko terjadinya penyakit ini yaitu faktor genetik, riwayat radiasi, riwayat kemoterapi, riwayat merokok, zat kimia, dan riwayat kelainan darah yang lain.[2][4][6][9][10]
Diagnosis penyakit ini dilakukan melalui aspirasi sumsum tulang, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan imunofenotipe, dan pemeriksaan sitogenetika molekuler untuk mengetahui abnormalitas gen.[6][11][12][13]
Terapi utama pasien leukemia mieloid akut adalah dengan kemoterapi. Terapi ini dapat dilanjutkan dengan radiasi hingga transplantasi sel punca. Terapi suportifnya adalah tranfusi darah bila terdapat penurunan hemoglobin, dan terapi simtomatik sesuai dengan gejala yang timbul.[1][14][15][16][17]