Perang Bali II
artikel daftar Wikimedia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Perang Bali II disebut juga Perang Jagaraga terjadi pada tahun 1848. Perang tersebut berlangsung antara pasukan Belanda melawan pasukan Bali. Belanda memanfaatkan isu hak tawan karang, di mana raja-raja Bali dapat merampas kapal yang karam di perairannya, yang tak dapat disetujui oleh hukum internasional.[1]
Intervensi Belanda di Bali (1848) Perang Jagaraga | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Raja Buleleng membunuh dirinya sendiri bersama pengikutnya, dalam perang puputan tahun 1849 melawan Belanda. Le Petit Journal, 1849. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Hindia Belanda Lombok |
Kerajaan Buleleng Kerajaan Jembrana Kerajaan Klungkung | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Andreas Victor Michiels | I Gusti Ketut Jelantik † | ||||||
Kekuatan | |||||||
2.400 prajurit |
14.500 prajurit 1.500 prajurit senapan | ||||||
Korban | |||||||
200 tewas | 1,000-an |
Pasukan Belanda beranggotakan 2.400 prajurit, sepertiga terdiri atas orang Eropa, sisanya adalah orang Jawa dan Madura, ditambah dengan 1 kompi yang beranggotakan orang kulit hitam Afrika, kemungkinan berasal dari koloni Belanda di Ghana (saat itu Pantai Emas).[2] Angkatan tersebut mendarat di Sangsit, Buleleng pada tanggal 7 Mei 1848.[2]
Orang Bali berjumlah 16.000 jiwa, termasuk 1.500 orang yang bersenjatakan senapan api di bawah pimpinan I Gusti Ketut Jelantik.[2] Setelah Belanda mendarat, orang Bali menarik diri ke posisi mereka di Jagaraga, hanya 4 kilometer jauhnya.[2]
Belanda menyerang musuh di Jagaraga meskipun udara panas menyengat. Orang Bali menyerang balik dan menghalau pasukan Belanda, yang di pihaknya jatuh korban 200 orang tewas, sehingga harus naik kapal kembali.[2]
Setelah kekalahan ini, Belanda kembali lagi dalam ekspedisi berikutnya pada tahun 1849 di Kusamba, Bali Selatan.