Sievierodonetsk
kota di Ukraina / From Wikipedia, the free encyclopedia
Sievierodonetsk (Bahasa Ukraina: Сєвєродонецьк, Sievierodonetsk, Sieverodonetsk, atau Bahasa Rusia: Северодоне́цк, Severodonetsk) adalah sebuah kota kecil di Provinsi Oblast Luhansk, Ukraina.[1] Kota ini terletak di sebelah timur laut tepi kiri sungai Siverskyi Donets. Sievierodonetsk berjarak sekitar 110 kilometer atau 68 mil dari Ibu Kota Provinsi Oblast Luhansk, yaitu Luhansk di sebelah barat laut.[2]
Sievierodonetsk
Sievierodonetsk | |||||
---|---|---|---|---|---|
Kota | |||||
Negara | Ukraine | ||||
Raion | Sievierodonetsk Raion | ||||
Didirikan | 29 April 1934 | ||||
Status kota | 1958 | ||||
Pemerintahan | |||||
• Head of Military-Civil Administration | Oleksandr Stryuk | ||||
Luas | |||||
• Total | 42,1 km2 (163 sq mi) | ||||
Ketinggian | 51 m (167 ft) | ||||
Populasi (2021) | |||||
• Total | 101.135 | ||||
• Kepadatan | 240/km2 (620/sq mi) | ||||
Demonim | Sievierodonets, Severodonets | ||||
Zona waktu | UTC+2 (EET) | ||||
• Musim panas (DST) | UTC+3 (EEST) | ||||
Kode POS | 93400 | ||||
Kode area telepon | +380 6452(645) | ||||
Number plate | BB, HB | ||||
Iklim | Dfb | ||||
Situs web | www.sed-rada.gov.ua [pranala nonaktif] | ||||
Kota Sievierodonetsk lahir dari rencana Soviet membangun dan mengembangkan pabrik pupuk berbahan kimia yaitu pupuk nitrogen di wilayah tepi Sungai Donets. Seiring dengan pembangunan pabrik, permukiman tumbuh dan menjadi sebuah desa kecil. Desa mulanya sebagai permukiman bagi para pekerja pabrik kala itu berkembang pesat dan akhirnya berubah status menjadi kota subordinasi regional pada 30 Desember 1962.[3] Berdasarkan sensus penduduk 2021, kota ini didiami oleh 101.135 jiwa.[4]
Pada 24 Februari 2022, invasi Rusia terhadap Ukraina dimulai.[5] Angkatan bersenjata Rusia bergerak ke Ukraina setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi dan denazifikasi" Ukraina.[6][7] Putin beralasan invasi ini dilakukan demi "menjaga perdamaian".[8] Kota Sievierodonetsk menjadi perebutan antara Rusia dengan Ukraina sejak perang antara kedua negara ini berlangsung.[9] Hingga akhir 2022, lebih dari 80 persen wilayah ini dikuasai oleh Rusia,[10] dan sebagian besar kota hancur karena perang.[11][12]